PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KABUNA
Abstract
Survey menunjukkan masih banyak kader yang belum berperan aktif dalam melakukan perannya dalam deteksi dini rumbuh kembang balita dan sebanyak 77% kader dalam praktik pengukuran antropometri dan pengisian grafik pada KMS belum dilakukan sesuai prosedur yang benar. Kegiatan yang dilakukan oleh kader posyandu meliputi penimbangan balita, pengukuran tinggi badan atau panjang badan dan pengisian grafik pada KMS. Selain itu pengetahuan kader terkait stunting, deteksi dini tumbuh kembang, peran, tugas dan tanggungjawab kader posyandu sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 72,7%. Kegiatan dilakukan dengan mitra yaitu kader posyandu balita sebanyak 13 orang di Desa Kabuna. Kegiatan dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan kader posyandu terkait pencegahan stunting dan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Kader posyandu mampu untuk mentranferkan ilmu kepada keluarga dengan balita stunting serta kader posyandu mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang pada anak balita melalui program pendampingan melalui kunjungan rumah. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu kategori baik 8 orang ( 61,53 %), dan kategori cukup 5 orang (38,46%). Hasil pendampingan menunjukkan peran kader dalam melakukan pemantauan balita secara benar sebanyak 11 orang dengan prosentase 84,46 % dan salah sebanyak 2 orang dengan prosentase 15,38 %. Pendampingan kader perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam mendampingi keluarga balita berupa pemberian makanan tambahan (PMT) sehingga keluarga dapat memahami cara pengolahan makanan lokal dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki oleh keluarga sebagai upaya mencapai gizi seimbang balita dalam pencegahan stunting.
References
Afiyanti Y. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2008;12(1):58-62.
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta : Teras, 2009), hal. 144.
Cumming, O., & Cairncross, S. (2016). Review: Can Water, Sanitation And Hygiene Help Eliminate Stunting / Current Evidence And Policy Implications. 12, 91–105. https://doi.org/10.1111/mcn.12258
De Onis, M., & Branca, F. (2016). Childhood Stunting: A Global Perspective. Maternal and Child Nutrition, 12, 12–26. https://doi.org/10.1111/mcn.12231
Dewey, K. G. (2016). Review Article Reducing Stunting by improving maternal, infant and young child nutrition in regions such as South Asia : evidence, challenges, and opportunities. Maternal & Child Nutrition, 12(1), 27–38. https://doi.org/10.1111/mcn.
Edi Suharto, Membangun Masyarakat memberdayakan rakyat, (Bandung: Refika Aditama, 2005), hlm.200
Evita, D., Mursyid, A., & Siswati, T. (2016). Pelatihan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader puskesmas dalam penerapan standar pemantauan pertumbuhan balita di Kota Bitung. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 1(1), 15. https://doi.org/10.21927/ijnd.2013.1.15-21
Fregonese, F., Siekmans, K., Kouanda, S., Druetz, T., Ly, A., Diabaté, S., & Haddad, S. (2017). Impact Of Contaminated Household Environment On Stunting In Children Aged 12 – 59 Months In Burkina Faso. 356–363. https://doi.org/10.1136/jech-2016-207423
Headey, D., & Palloni, G. (2019). Water, Sanitation, and Child Health : Evidence From Subnational Panel Data in 59 Countries. 729–752.
Helmiyati, S., Atmaka, D.R., Wisnusanti, S.U., Wigawati, M. (2019). Stunting Permasalahan Dan penanganannya. Yogyakarta: Gadjah Mada university Press.
Hollander JA. The Social Contexts of Focus Groups. Journal of Contemporary Ethnography. 2004;33(5):602-637.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Cegah Stunting itu penting Warta Kesmas Edisi 02. Jakarta: Dirjen Kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. ISSN 2088-270 X.www.depkes.go.id.
Kwami, C. S., Godfrey, S., Gavilan, H., Lakhanpaul, M., & Parikh, P. (2019). Water, Sanitation, and Hygiene : Linkages with Stunting in Rural Ethiopia.Int. J. Environ. Res. Public Health, 16, 3793; doi:10.3390/ijerph16203793
Nurhayati, S., & Apriliyanti, R. (2015). Pemahaman kader posyandu tentang penanganan penyakit demam berdarah di Puskesmas Tlogosari kulon Semarang. In The 2nd University Research Coloquium 2015 (pp. 631–636). Semarang: UMS.
Purwanti, R. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu: Cegah Stunting dengan Perbaikan Gizi 1000 Hpk. Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 182–189. https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.443 0
Rahmawati, A. R. (2020). Pengaruh Metode Edukasi Ceramah Dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Demam Berdarah Dengue. Jurnal Ilmiah Pamenang, 2(1), 51–56. https://doi.org/10.53599/jip.v2i1.63
Ramadhan, K., Maradindo, Y. E.,Nurfatimah, N., & Hafid, F. (2021). Kuliah kader sebagai upaya meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam pencegahan stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri),5(4), 1751–1759. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/5057
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Rosmiati, Muhdar, Tulak, G. T., Saputri, E., & Susanti, R. W. (2020). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Stunting. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 1(12), 50–69.
Speziale HJ, Carpenter D. Qualitative Research in Nursing: Advancing the Humanistic Imperative. Philadelphia: Lippincott; 2003
Sumodiningrat, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 1997), hlm. 79
Supriyanto, A. (2017). Peran teknologi informasi bagi kader posyandu dalam kegiatan pendataan KIA. In Prosiding Semnasvoktek. semnasvoktek. Retrieved from http://eproceeding.undiksha.ac.id/index.php/semnasvoktek/article/view/706
TNP2K, et al. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018-2024. http://tnp2k.go.id.
Trihono., Atmarita., Tjandrarini, D.H., Irawati, A., Utami, N.H Tejayanti, T. Nurlinawati, L (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Vilcins, D., Sly, P.D., Jagals, P (2018). Environmental Risk Factors Associated with Child Stunting: A Systematic Review of the Literature. Journal Annals of Global Health. 84(4), pp. 551–562. DOI: https://doi.org/10.29024/aogh.2361.
Wati, L., Khariroh, S., & Indriastuti, R. F. (2012). Faktor kinerja kader posyandu di kelurahan Kijang Kota Kecamatan Bintan. Jurnal Keperawatan, 2(1), 98–102.
World Health Organization (WHO). (2018). Reducing Stunting in Children. Equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025. 5. Geneva: World Health Organization.
Yuniar Angelia P1, Jiarti Kusbandiyah (2019) Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan Kader Posyandu Bayi dan Balita dalam Penatalaksanaan MTBS di Kelurahan Mojolangu Kota Malang (JAPI) Jurnal Akses Pengabdian Indonesia, Volume 4, Nomor 2, e-ISSN 2548-3463
Copyright (c) 2023 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.