https://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/issue/feedASMAT: Jurnal Pengabmas2024-07-31T12:41:14+00:00Sulistiyaniis.listi83@gmail.comOpen Journal Systems<p><img style="width: 150px; padding-right: 10px;" src="https://ejournal.poltekkesjayapura.org/public/journals/1/journalThumbnail_en_US.jpg" align="left" />ASMAT: Jurnal Pengabmas merupakan jurnal yang terbit dua kali dalam satu tahun diterbitkan setiap bulan Juni dan Desember yang diterbitkan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura bertujuan untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemberian informasi kesehatan di masyarakat, aktivitas pelayanan Kesehatan masyarakat, penerapan teknologi tepat guna bagi masyarakat, mengembangkan model pemberdayaan masyarakat, mendiseminasikan pada bidang Kesehatan maupun bidang sosial.</p>https://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/57PENINGKATAN KETRAMPILAN MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PRODUK PRESTO IKAN RED DEVIL CICHLID/LOHAN (AMPHILOPHUS LABIATUS)2023-12-17T23:27:35+00:00Budi Kristantobkbudikristanto@gmail.comSri Iriyantiiriyantisri26@gmail.comRosmaida Siraitrosrait@gmail.com<p>Ikan Lohan/Red Devil Chiclid (Amphilopus Labiatus) merupakan salah satu ikan yang memiliki potensi sebagai sumber zat gizi protein dan ekonomi yang baik. Pemanfaan ikan ini masih sangat terbatas, sehingga perlu pengembangan produk berbahandasar ikan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai ekonomi dari ikan Luhan ini. Poltekkes Kemenkes Jayapura Jurusan Gizi merupakan institusi vokasi yang dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, professional, bersaing dipasar global dan dapat menciptakan peluang kerja. Softskill yang perlu dipupuk di kampus diantaranya yaitu penguasaan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, toleransi dan bahkan keterampilan kemandirian seperti kewirausahaan (<em>entrepreneurship</em>). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa maupun lulusan (alumni) Jurusan Gizi dalm bidang Pangan. Metode kegiatan ini berupa pelatihan kewirausahaan dan pendampingan, dengan sebelumnya melakukan rekrutmen peserta. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa Program Studi Diploma III Gizi sebanyak 8 orang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa produk presto ikan Lohan yang dibuat oleh peserta mengalami pasang surut penjualan, pada bulan Agustus terjual 5 bungkus, bulan September 9 bungkus, Oktober 12 bungkus dan pada bulan November 8 bungkus. Dengan keuntungan, bulan Agustus Rp. 31.250,-, September Rp. 56.250,-, Oktober Rp. 75.000,- dan bulan November Rp. 50.000,-. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah peserta dapat mengembangkan produk olahan ikan Lohan dan meningkatnya pengetahuan tentang kewirausahaan dan manajemen pemasaran produk.</p> <p> </p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapurahttps://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/56PELATIHAN HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABEPURA KOTA JAYAPURA TAHUN 20222024-01-04T09:16:49+00:00Wiwiek Mulyaniwiwiekmulyani03@gmail.comSri Mulyonowiwiekmulyani03@gmail.comRenald Markus Mofuwiwiekmulyani03@gmail.com<p>Air minum isi ulang adalah air yang sudah diolah yang berasal dari mata air, yang telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan air nya dari segala kuman bakteri yang terkandung di dalamnya tanpa harus di masak. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (<em>preventive</em>) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen. Tujuan pengabmas ini adalah untuk melatih pemilik depot air minum isi ulang sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola depot air minumnya agar kebersihan dan keamanan dari air minum isi ulang bisa lebih baik. Metode kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan dan observasi langsung ke lapangan. Hasil Pengabdian kepada masyarakat menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman tentang pengelolaan HACCP setelah dilakukan intervensi. Pemilik usaha telah menerapkan prinsip-prinsip HACCP. Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tuntutan konsumen.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapurahttps://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/71COMMUNITY EMPOWERMENT WITH THE STUNTING KTP PROGRAM CAN INCREASE POSYANDU CADRES' KNOWLEDGE OF STUNTING PREVENTION2024-06-29T03:16:53+00:00Jeni Karundengoktavia.prodikeptimika@gmail.com<p>ABSTRACT</p> <p>Stunting is a global problem that is currently a concern for the world, especially in Indonesia. Stunting is a condition experienced by children during their toddler years, where the toddler has a height below average which is caused by inadequate nutritional intake. The causes of stunting in children in Indonesia are maternal education, maternal short stature, premature birth, baby's body length at birth, not providing exclusive breastfeeding for 6 months, and household socio-economic status. WHO says 3 out of 10 children under 5 years old experience stunting. Papua Province ranks third highest in national stunting. This happened because of an increase from 2021 of 29.5% to 34.6% in 2022.). Mimika Regency in 2022, stunting cases will be 33%. The aim of this community service is to assess whether community use of the KTP (Stunting Prevention Card) program can increase cadres' knowledge of Stunting prevention. The method used is 3-stage education, namely filling out a questionnaire beforehand, education with a booklet on how to play cards, playing cards to prevent stunting, evaluation with a post test. Results were measured using a pre-post test questionnaire and it was found that the level of community knowledge had increased.</p> <p>Keywords: Stunting, Community Empowerment, Stunting Prevention Card.</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Stunting merupakan permasalahan global yang saat ini menjadi perhatian bagi dunia terlebih khusus di Indonesia. Stunting merupakan suatu kondisi yang dialami anak saat masa balita, dimana balita tersebut memiliki tanggi badan dibawah rata-rata yang diakibatkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat. Penyebab stunting pada anak di Indonesia yaitu Pendidikan Ibu, Ibu bertubuh pendek, kelahiran premature, Panjang badan bayi saat lahir, tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan status social-ekonomi rumah tangga. WHO menyebutkan 3 dari 10 anak di bawah umur 5 tahun mengalami stunting. Provinsi Papua menduduki urutan ketiga tertinggi stunting nasional. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan dari tahun 2021 sebesar 29,5% menjadi 34,6% di tahun 2022.). Kabupaten Mimika tahun 2022 kasus stunting sebanyak 33%. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk menilai apakah pemanfaatan masyarakat dengan program KTP (Kartu Pencegahan Stunting) dapat meningkatkan pengetahuan kader terhadap pencegahan Stunting. Metode yang dilakukan dengan Edukasi 3 tahap yaitu pengisian kuisioner sebelum, edukasi dengan booklet cara bermain kartu, bermain kartu pencegah Stunting, evaluasi dengan post test. Hasil diukur menggunakan kuisioner pre post test dan didapatkan tingkat pengetahuan masyarakat meningkat.</p> <p>Kata Kunci: Stunting, Pemberdayaan Masyarakat, Kartu Pencegah Stunting,</p> <p> </p> <p> </p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jayapurahttps://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/63EDUKASI GIZI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) UNTUK BALITA STATUS GIZI KURANG DI POSYANDU KELAPA GENJAH 2023-06-29T15:40:19+00:00Eliza Elizaeliza_limar@yahoo.co.idPodojoyo Podojoyopodojoyo@poltekkespalembang.ac.idSri Wiyantisrih3728@gmail.com<p><strong>Latar belakang. </strong>Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, kelompok balita perlu mendapat perhatian karena merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada balita perlu diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. Salah satu bahan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan tambahan yang mudah dijangkau masyarakat adalah labu kuning. <strong>Tujuan. </strong>Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu balita melalui edukasi gizi tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal di Posyandu Kelapa Genjah wilayah kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. <strong>Metode</strong>. Metode pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan, demo masak dan pengukuran status gizi balita. <strong>Hasil</strong>. Terjadi peningkatan pengetahuan gizi ibu balita dan kader sebesar 20,4 point dan terjadi peningkatan berat badan pada balita berkisar antara 0,25 kg sampai 0,75 kg. <strong>Kesimpulan. </strong>Dengan edukasi gizi melalui penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pengaturan menu gizi seimbang dan pemberian makanan tambahan untuk balita serta setelah diberi PMT berupa bolu gulung labu kuning terjadi peningkatan berat badan balita.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jayapurahttps://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/90PENCEGAHAN MALARIA DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENTAS (PENDAYAGUNAAN TANAMAN SEREH) DI WILAYAH KERJA KELURAHAN WANIA2024-07-04T02:09:12+00:00Lenny Nurhandayanilenny.nurhandayani0183@gmail.comRisnairisna172@gmail.comRia Tekegeriariatekege@gmail.comJois Alvina RaufJoisalvina417@gmail.comMariana Gratsia Siba Udenudenmitha@gmail.comRenny Endang Kafiarrennykafiar1975@gmail.com<p>Malaria merupakan salah satu penyakit endemis yang berada di Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah dengan urutan pertama dengan angka kejadian malaria tertinggi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Mimika namun masih belum mengurangi kasus malaria. Salah satu upaya yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam pemeliharaan Kesehatan lingkungan untuk pencegahan malaria dengan memanfaatkan tanaman tradisional yaitu sereh merah sebagai tanaman pagar untuk mengusir nyamuk. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga tentang pencegahan malaria dengan tanaman sereh di wilayah kerja Kelurahan Wania Desa Wonosari Jaya Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah. Metode kegiatan ini berupa penyuluhan kepada warga, kader dan staf kelurahan Wania yang berjumlah sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil pretest didapatkan sebagian besar warga tidak mengetahui tanaman sereh merah untuk mengusir nyamuk, dan setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan malaria dengan membudidayakan tanaman sereh merah menjadi tanaman pagar pengetahuan responden meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat Pencegahan malaria dengan pemberdayaan masyarakat melalui Pentas (Pembudidayaan Tanaman Sereh) dapat memberikan pengetahuan / informasi baru kepada warga terkait pencegahan malaria.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapurahttps://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/91UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KADER MENOPAUSE DALAM MEWUJUDKAN MENOPAUSE SETIA (SEHAT DAN BAHAGIA)2024-07-07T09:19:39+00:00ERVIN RUFAINDAH ERVIN RUFAINDAHervinrufaindah@widyagamahusada.ac.id<p>Most women in Indonesia do not know the impacts that can occur when entering menopause. This ignorance is based on the view that menopause is a natural symptom. However, when entering menopause, women experience symptoms such as hot flushes and night sweats, fatigue, insomnia, dry skin and hair, joint aches and pains, headaches, palpitations (fast and irregular heartbeat). , and gain weight. Health cadres function as mobilizers, motivators and providers of information to the community, including in improving the quality of life of menopausal women. The aim of this activity is to increase knowledge, skills of cadres regarding early detection of menopause symptoms and education about menopause, so that it can be applied to menopausal mothers and can provide appropriate information about the symptoms of menopausal mothers so that the quality of life of menopause increases and can realize SETIA (healthy and happy) menopause. ). The solution offered by the service team is providing education to cadres, menopausal mothers, families and community leaders, providing training to cadres, mentoring cadres, providing books on balanced nutrition for menopause, exercise and how to use aromatherapy, learning to make a balanced nutrition menu, improving exercise skills. and how to use aromatherapy. The results obtained were that the age of the majority of cadres was in the range of 45-59 years (pre-elderly) as much as 75%, the increase in the ability of cadres in providing education to the majority of menopause was good at 83.3%, the availability of program facilities and infrastructure such as: pocket books, booklets, videos and a balanced menu module/guide, exercise to prevent osteoporosis and how to use aromatherapy for insomnia.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jayapurahttps://ejournal.poltekkesjayapura.org/index.php/asmat/article/view/76PENERAPAN PAKET MANTAP ASI KEPADA CALON AYAH DALAM UPAYA PENINGKATAN PERAN AYAH ASI 2024-07-28T08:38:25+00:00Lisa Rahmawatilisarahmawati2406@gmail.comMahdalena Prihatin Ningsihmahdalenaningsih@gmail.comRati Purnama Sariratipurnamasariab@gmail.com<p>Breastfeeding is not an activity that can occur automatically but is an activity that must be well prepared for its success. The success of exclusive breastfeeding and the success of a mother in breastfeeding requires support from all parties, especially the husband and family. Various efforts have been made to increase the achievement of exclusive breastfeeding, both health promotion and government regulations. However, these efforts still do not provide maximum results in achieving exclusive breastfeeding. One effort that can do to increase the role of breastfeeding fathers using the Mantap ASI package so it is hoped that mothers will have maximum support in providing exclusive breastfeeding. This community service aims to increase the role of breastfeeding fathers in efforts to succeed in exclusive breastfeeding through implementation of the Mantap ASI package in the Nanggalo Community Health Center Working Area, Nanggalo District, Padang City. The methods used were lectures, demonstrations, discussions, and oral evaluations with 80 respondents. This activity resulted in an increase in respondents' knowledge and understanding of exclusive breastfeeding, breastfeeding, and the importance of the role of breastfeeding fathers through oral questions given. Apart from that, there was also an increase in the mother's ability in breastfeeding techniques and the father's ability to do oxytocin massage</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jayapura